Ada banyak sekali yang menghujat
jokowi ketika proses pemilihan presiden 2014 ini. Semenjak dia menjabat
gubernur di solo dengan segudang prestasi dan banyak hal positif dari rakyat,
baru kali ini dia mendapat banyak hujatan. Sehingga membuat saya berpikir lebih
mengenai banyaknya persepsi masyarakat mengenai beliau.
Janji Jokowi 5 Tahun menjabat gubernur jakarta
Banyak orang yang mempermasalahkan
mengenai janji jokowi menjadi gubernur di DKI, yang dianggap sudah melanggar sumpah
Al-Qur’an. Menurut persepesi saya adalah janji jokowi masih berlaku ketika
beliau menjabat presiden, DKI hanyalah bagian kecil, dan sekarang dia mengemban
semua daerah di Indonesia. Bedanya adalah, yang sebelumnya dia hanya berjanji
untuk DKI, sekarang dia harus berjanji untuk Indonesia. Jadi jokowi tetap lah
menepati janjinya untuk mengemban DKI. Apakah dengan menjadi presiden jokowi
lupa dengan DKI? Tidak kan?
Ada satu hal lagi mengenai hal
ini, jokowi adalah orang yang super visioner. ketika seseorang sudah menjadi
pemimpin kecil dan mendapat banyak hal karena tidak dapat mewujudkan impiannya
menjadikan semua menjadi baik. Maka orang tersebut akan berkeinginan menjadi
pemimpin yang lebih, pemimpin yang tertinggi sehingga bisa mengatur semuanya. Jadi
mungkin saja, dengan terpilihnya jokowi, program yang sebelumnya belum bisa
diwujudkan ketika beliau menjadi gubernur DKI, bisa segera terealisasikan.
Program Jokowi banyak tidak berjalan, gagal
Benarkah demikian? (1) Janji jokowi
kemacetan, salah satunya adalah dengan memindahkan blok M. itu sudah dilakukan
loh. (2) Janji jokowi mengenai banjir, dia sudah menempatkan daerah pemukiman
yang lebih layak agar bantaran sungai menjadi tidak menjadi hunian padat nan
kumuh. (3) sudah memperjelas status proyek kereta bawah tanah, bukankah itu
salah satu meminimalisir kemacetan dan banjir? (4) sekarang sedang dilakukan
proses penerapan bayar di jalan jalan perkotaan. Itu kan sudah berjalan. Yang menjadi
pertanyaan adalah, apakah kita semua sudah mau mengikuti program yang sudah
dibuat oleh jokowi?
Jokowi adalah wayangnya megawati
Saya katakan salah besar!!! Kenapa
jokowi? Kenapa bukan bu mega sebagai capres? Persepsi yang salah dari banyak
orang. Jokowi bukanlah anggota partai manapun. Beliau murni dari rakyat, yang
dicalonkan dan didukung penuh dari PDI, khususnya bu mega sebagai ketua PDI. Jadi
bukan wayang yah!!! Ini kasusnya sama dengan pak Habibie, beliau bukan anggota
dari salah satu partai tetapi dipercaya oleh partai yang berkuasa kala itu
untuk dicalonkan sebagai presiden. Dan jokowi adalah orang ketiga, presiden
yang tidak berasal dari parpol. Siapa orang satunya lagi? Ya presiden pertama
kita, Soekarno.
Jokowi berbohong mengatakan orang tuanya sudah meninggal
Dapat dari mana berita tersebut? Tetangga?
Tetangga yang memang dekat dengan keluarga? Atau tetangga yang memang tidak
suka dengan keluarga jokowi?
Foto? Ada foto bapaknya jokowi? Benarkah
itu foto bapaknya jokowi? Atau foto keluarga lelaki dari jokowi? Sehingga wajahnya
hampir mirip. Masa iya sih seorang jokowi mau berdusta mengenai ayahnya? Menyumpahkan
orang tuanya meninggal? Seharusnya ada keluarga yang marah dong.
Jokowi dianggap berpura-pura mengenai blusukan
Kalau memang beliau hanya berpura
pura untuk membuat pencitraan, lantas buat apa? Ya mungkin benar, tetapi dengan
itu lah beliau membuat pencitraan dirinya. Berbeda dengan capres ataupun
pemimpin lainnya. Yang membuat pencitraan dengan iklan sebesar-besarnya,
janji-janji besar.
Jokowi dianggap memanipulasi data pilpres
Gak kebalik ya tudingannya? Adakah
di suatu daerah kemenangan jokowi yang 100%? Justru dari kubu lainnya lah yang
demikian. Persepsi saya adalah, karena dari kubu sebelah sudah memastikan bahwa
akan ada banyak daerah kemenangan karena sudah memberikan dana bantuan untuk
memenangkan. Dan ketika teryata hasilnya berbeda, akhirnya mereka
mempermasalahkan “kenapa bukan kita yang menang, kan kita sudah bantu, pasti
ini ada yang tidak beres”. Bukan suudzon atau menjudge yah... persepsi logika
saya saja.
Apa lagi ya? Banyak deh, komen
saja di bawah, nanti saya tanggapi dengan persepsi logis saya. Sebelum dan
sesudahnya, saya sampaikan bahwa tulisan ini hanyalah persepsi dari cara saya
melihat. Tidak ada maksud lain. Ini dunia pers, dunia kebebasan berpendapat.
Salam tiga(3) jari.
0 komentar:
Posting Komentar